Powered By Blogger

Indra Penciuman

Indra penciuman

PENCIUMAN/PEMBAUAN
Reseptor Pembau adalah komoreseptor yang dirangsang oleh molekul – molekul larutan dalam cairan hidung. Reseptor pembau merupakan reseptor jauh (tele reseptor) karena lintasan pembauan tidak memiliki hubungan dalam thalamus dan tidak terdapat di daerah proyeksi pada neocortex penciuman (Ganong, 1979).
Membrana offactoria terletak pada bagian superior rongga hidung. Di bagian medical ia melipat keatas concana superior dan bahkan ada yang berada di concha media. Pada setiap rongga hidung membrana olfactoria mempunyai luas permukaan 2,4 cm. Organon olfacus terdapat di dataran medical concha nasalis superior dan pada dataran septumasi yang berhadapan dengan concha masalis superior. Saat seseorang menarik nafas maka sesibilirasa pembanya akan lebih kuat karena letak organon olfacus disebelah atasnya. Sensai pembauan tergantung pada konsentrasi penguapan, misalnya skatol (bau busuk pada facces) karena konsentrasinya pekat maka baunya busuk (Guyton, 1983).
Impuls – impuls bau dihantarkan oleh filum olfactetorium yang bersinopsis dengan cabang – cabang dendrit sel mitral dan disebut sinopsis glomerulus. Neurit sel mitral meninggalkan bulbus olfactorius untuk berjalan di dalam area medialis dan berakhir di dalam area. Pusat pembauan ada di uneus. Neurit – beurit sel mitral mempunyai cabang – cabang yang menuju ke sel glanuta akan mengadakan sinopso di sinopsi axomatis. Sebagian dari neurit – neurit sel mitral berjalan dalam strialate ralis dan berakhir dalam incus, sebagian dari neurit tersebut berjalan di dalam stria medialis dan berakg\hir di dalam area septialis ( Radiopoetro, 1986)
Jalannya impuls pembauan adalah sebagai berikut : Impuls – impuls bau dihantarkan oleh filum olfactorium yang bersinopsi dengan cabang – cabang dari dendrit sel mitral dan disebut siniopsis glomerulus. Neurit sel mitral meninggalkan bulbus olfactorius untuk berjalan di dalam area medialis dan berakhir di dalam area. Pusat pembauan ada di incus. Neurit – neurit sel mitral berjalan dalam strialate ralis dan berakhir dalam incus (Ganong, 1979)
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, W.F, 1983, Fisiologi Kedokteran, Jakarta : CV. EGC.
Guyton, A. C., 1983, Fisiologi Kedokteran 2, Jakarta : CV. EGC.
Radiopoetro, R., 1986, Psikologi Faal 1, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Seksi Laboratorium Psikologi Faal, 2001, Petunjuk Praktikum Psikologi Faal, Yogyakarta : Laboratorium Psikologi Faal Fakultas Psikologi UGM.